Bimbingan dan konseling merupakan keahlian pelayananpengembangan pribadi dan pemecahan masalah yang mementingkanpemenuhan kebutuhan dan kebahagaian pengguna sesuai denganmartabat, nilai, potensi, dan keunikan individ berdasarkan kajiandan penerapan ilmu dan teknologi dengan acuan dasar ilmi pendidikandan psikologi yang dikemas dalam kaji terapan konseling yangdiwaranai oleh budaya pihak-pihak yang terkait. Dengan demikianparadigma bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuanpsiko-pendidikan dalam bingkai budaya.
Contoh Programm bimbingan konseling di sd
Dengan paradigma ini kegiatan bimbingan dan konseling harusselalu mengacu kepada upaya pendidikan dengan pendekatan psikologisyang memadai dan dengan materi sesuai dengan nilai-nilai budayabangsa. Bimbingan dan konseling memiliki bidang singgung antarsikologi, pendidikan, dan budaya, terutama berkenaan dengan segiisi dan muatan nilai yang perlu diperhatikan.
Selain itu bimbingan dan konseling didukung ilmu pendidikankarena individu yang terlibat di dalamnya menjalani proses belajardan kegiatan tersebut bersifa normative, objektif dan berorientasipemecahan masalah. Bersifat normative yaitu dengan sengaja membantuindividu berkembang kea rah baik dan benar yang diwujudkan dalamperubahan perilaku. Ilmu pendidikan sebagai ilmu normative memilikilandasan-landasan ilmiah dan menggunakan metode-metode ilmiah dalammewujudkan fungsi keilmuan, yaitu fungsi mempelajari dan membawaindividu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Bersifat objektifyaitu mempelajari apa adanya tentang individu sebagai organismayang sedang berkembang dan berbagai factor yang terkait denganperkembangannya. Berorientasi pemecahan masalah baik dalam tataranobjektif (dalam proses mempelajari) maupun dalam tataran normative(dalam proses membawa). Orientasi masalah dalam tataran objektifberfokus pada persoalan apa dan mengapa individu dalam kondisidemikian, dan orietasi masalah pada tataran normative terkaitdengan bagaimana mengembangkan, mengubah, dan memperbaiki kondisitersebut. Pelayanan bimbingan dan konseling harus didasarkannorma-norma yang berlaku baik isi, prosesa, tekhniknya, maupuninstrumentasi yang digunakannya. Pelayanan yang tidak normativebukan bimbingan dan konseling. Bimbingan dan konseling yangdimaksud merupakan kiat pemberian bantuan yang berakar pada budayakita dan mempunyai landasan ilmiah sikologi dan pendidikan.
Arah kegiatan bimbingan dan konseling pada dasarnya adalahmengembangkan potensi siswa untuk mampu memenuhi tugas-tugasperkembangannya secara optimal dan terhindar dari berbagaipermasalahan yang mengganggu dan menghambat. II. VISITerwujudnyakehidupan kemanusiaan yang membahagaikan melalui tersedianyapelayanan bantuan dalam pemberian dukungan perkembangan danpengentasan masalah agar individu berkembang secara optimal,mandiri dan bahagia.
f. Memiliki rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan tanahair.VI. ARAH BIMBINGAN DAN KONSELINGKegiatan bimbingan dankonseling diarahkan kepada hal-hal pokok yang menyangkutperkembangan individu dalam kehidupan sehari-hari, termasuk didalamnya permasalahan yang dapat mereka alami. Tugas-tugasperkembangan siswa sekolah dasar meliputi :
a. Bentuk kegiatan Kegiatan bimbingan dan konseling dilaksanakandalam suasana kontak langsung dengan siswa (kegiatan kontak) atautanpa kontak langsung dengan siswa (kegiatan non kontak). 1.Kegiatan yang memerlukan kontak langsung dengan siswa adalah semuakegiaan layanan yang memelukan kontak langsung secar perorangan,kelompok maupun klaskal. Instrumen kegiatannya dapat dengan carapengisian angket atau inventori, testing, sosio metri danobservasi. Mtuk melakukannya diperlukan waktu tersendiri dengancatatan siswa tidak boleh dirugikan dalam kegiatan belajarnya.
2. Kegiatan tanpa kontak langsung meliputi pengelolaan himpunandata, pengolahan hasil instrumentasi, penyiapan alat bahanbimbingan, konfrensi kasus, kunjungan rumah, pengolahan hasilbelajar siswa sebagai bahan bimbingan, pengelolaan administrasibimbingan konseling, pengolahan alih tangan kasus, dan penyususnanrencana serta laporan kegiatan. Kegiatan non kontak langsungdilaksanakan pada jam-jam pelajaran langsung disekolah.
3. Kegiatan kontak dan non kontak serta rencana kegiatandisamapaikan kepada para siswa secara jelas dan mendapat peneguhandari kepala sekolah. b. Tekhnik PenilaianDalam pengembangankompetensi siswa hasil-hasil pelayanan bimbingan dan konselingharus dinilai, baik melalui penilaian terhadap hasil layanan maupunproses pelaksanaan. Penilaian ini selanjutnya akan dipakai untukmelihat keefktifak layanan disatu sisi dan sebagai dasarpertimbangan bagi pengembangan disisi lain.
1. Penilaian hasil kegiatan layanan digunakan untuk mengetahuikeberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Dengan penilaian inidapat diketahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa dampakpositif terhadap siswa yang mendapat layanan. Penilaian iniditujukan kepada perolehan siswa yang diorientasikan kepadapengentasan masalah client, perkembangan aspek-aspek kepribadiansiswa seperti : sikap, motifasi, kebiasaan, ketrampilan, dankeberhasilan belajar. Serta konsep diri kemampuan berkomunikasi,kreatifitas, apresiasi terhadap nilai dan moral. Secara khususfocus penilaian diarahkan kepada berkembangnya pemahaman baru yangdiperoleh melalui layanan dan perasaan positif sebagai damapak dariproses dan materi yang dibawakan melalui layanan. Penilaiandilakukan melalui format individu, kelompok, klasikal, dan melaluimedia lisan atau tulisan serta dengan menggunakan panduaan atauinstrume baku yang disusun sendiri.
Sedang tahapan tahapan penilaian meliputi penilaian segera,penilaian jangka pendek dan penilaian jangka panjang. 2. Penilaianproses kegiatan dilakukan terhadap kegiatan layanan, kegiatanpendukung, mekanisme dan instrument yang digunakan sertaadministrasi kegiatan. Hasil penilaian proses digunakan untukmeningkatkan kualitas bimbingan konseling secara menyeluruh. c.Pertanggungjawaban Kegiatan
Keseluruhan kegiatan bimbingan dan konseling harus dapatdipertanggungjawabkan kepada stake holders di sekolah yang meliputisiswa, orang tua, personil sekolah dan masyarakat. d. Skema UrutanKegiatan Bimbingan Konseling
Oleh karena itu, kegiatan bimbingan dan konseling perlu dikembangkan dengan adanya program-program yang dilaksanakan dalam bimbingan dan konseling di sekolah itu sendiri. Sekaligus, dilakukan pengawasan-pengawasan kegiatannya, agar kegiatan bimbingan konseling di sekolah dapat terus berjalan dan semakin berkembang.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan yang terencana berdasarkan pengukuran kebutuhan (need asessment) yang diwujudkan dalam bentuk program bimbingan dan konseling. Program bimbingan dan konseling di sekolah dapat disusun secara makro untuk tiga tahun, meso satu tahun dan mikro sebagai kegiatan operasional dan memfasilitasi kebutuhan-kebutuhan khusus. Program menjadi landasan yang jelas untuk mengukur layanan profesional yang diberikan oleh konselor di sekolah.
Program disusun bersama oleh personil bimbingan dan konseling dengan memperhatikan kebutuhan siswa, mendukung kebutuhan pendidik untuk memfasilitasi pelayanan perkembangan siswa secara optimal dalam pembelajaran dan mendukung pencapaian tujuan, misi dan visi sekolah. Program yang telah disusun disampaikan pada semua pendidik di sekolah pada rapat dinas agar terkembang jejaring layanan yang optimal.
Bahan-bahan yang menyangkut kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah beserta hasil-hasilnya merupakan materi utama dan pertama yang perlu mendapat perhatian pengawas sekolah. Untuk itu perlu dicatat hal-hal berikut:
Hasil kegiatan yang telah dilakukan oleh pengawas selanjutnya dievaluasi, dianalisis, dan diberikan upaya tindak lanjut. Dalam hal ini pengawas sekolah mengevaluasi seluruh bahan yang diperoleh dari kepala sekolah yang menjadi tanggung jawabnya, baik bahan-bahan yang dikirim, maupun dari hasil pengawasan di sekolah. Hasil evaluasi tersebut kemudian di analisis dan diberi tindak lanjut yang dikirimkan kepada pihak-pihak terkait di sekolah terutama guru pembimbing, koordinator bimbingan dan konseling di sekolah, guru kelas, dan kepala sekolah.
Program pengembangan bimbingan dan konseling di sekolah diklasifikasikan ke dalam empat jenis layanan, yaitu : layanan dasar, bimbingan layanan responsif, layanan perencanaan individual, dan layanan dukungan sistem. Keempat layanan tersebut diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa disekolah yang bersangkutan. Yang disusun oleh oleh para personil bimbingan dan konseling di sekolah dengan memperhatikan kebutuhan siswa, mendukung kebutuhan pendidik untuk memfasilitasi pelayanan perkembangan siswa secara optimal dalam pembelajaran dan mendukung pencapaian tujuan, misi dan visi sekolah.
Dari semua kegiatan tersebut, kemudian diadakannya sebua pengawasan yang dilakukan dengan mekanisme-mekanisme tertentu, agar segala kegiatan yang berkenaan dengan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dapat terus berjalan dan berkembang lebih baik.
Proses Bimbingan dan Konseling berfokus kepada pengembangan prilaku yang baik dari siswa yang mereka peroleh dari guru bimbingan dan konseling mereka di sekolah dengan harapan supaya siswa tersebut memiliki karakter dan pribadi yang baik di kehidupannya. Maka tugas seorang guru bimbingan dan konseling adalah mengembangkan dan memoles kepribadian para peserta didiknya.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian bimbingan konseling adalah rangkaian proses kegiatan yang fakus utamanya adalam memberikan bantuan yang diberikan oleh seorang ahli dalam bidang konseling melalui tatap muka, baik secara individua tau kelompok dengan memberikan pengetahuan dalam mengatasi suatu permasalahan yang tengah dialami oleh konseli secara berkala dan sistematis.
Asumsi atau pandangan seorang peserta didik kepad profesi seorang guru bimbingan dan konseling (BK) terkadang negatif, atau bahkan tidak mendapatkan perhatian yang seharusnya dari peserta didik. Kenyataannya fungsi bimbingan konseling sendiri memiliki peran yang sangat penting bagi perkembangan peserta didik saat di sekolah ataupun diluar sekolah. Beberapa fungsi bimbingan konseling di sekolah adalah sebagai berikut: 2ff7e9595c
Comments